20.8.11

Day 7



Hari ini adalah hari gaul sedunia buat kita berdua. Pagi-pagi kita sarapan di Bali Bakery di antara bule-bule. Sebagai penikmat berat makanan berbahan dasar tepung, gue katakan pastry nya enak banget. With the black coffee the bread is so tasteful. 
 
 Berputar-putar cari toko oleh-oleh yang fixed price dan ternyata mahal-mahal banget. Yang kaya gini bikin gue dan Mondang pengen ke Sukawati dan nawar gila-gilaan. Pokoknya harus ke Sukawati gak mau tau.

Makan siang di Warung Italia. I ordered Spaghetti aglio e olio and it tasted too oily with too much garlic with no spicy taste at all.

Double Six, Seminyak. Waiting for sunset. Rekomendasi Kak Busuk membawa kita ke La Plancha. Salah satu kafe di pinggir pantai Seminyak dengan payung dan kursi warna-warni. Dari berbagai kafe yang tersebar di sepanjang Double Six, La Plancha inilah yang paling rame. Dekornya asik, musiknya oke, harganya juga wajar lah.
Sunsetnya udah abis berlanjutlah kita ke tempat syabi bertitel Kepala Kentang. Disini kejadian agak memalukan tejadi. Masuk sana rame banget. Hampir semua kursi penuh. Kita langsung cari spot paling asik. Ada kursi kosong yang buat bobo-boboan dengan view langsung ke pantai. Dengan pedenya kita berdua langsung duduk disitu sampe tidur-tiduran. 
Panggil waiternya dan doi langsung bilang,"Maaf mba untuk di bed ini minimum paymentnya 500ribu." Mateee. Itu mah bisa makan nasi babi Bu Oka ampe muntah haha. Diliatin bule-bule yang mungkin udah tahu kalo pengen duduk disitu ada minimum paymentnya dan melihat gaya gue berdua yang gembel maksimal, dengan muka malu tapi berusaha (sok) cool gue berdua segera beranjak.

"Eh duduk situ aja mon kosong."
Gue melihat kursi kosong yang nampaknya memanggil gue berdua *lebay*. 
Baru duduk nih, tiba-tiba waiter yang lain menghampiri,"Maaf mba, meja ini udah di reserved."

Buset dosa apa gue mau gaul aja banyak halangannya hahaha.

2 comments: