1.5.15

Last Monday Night

Di salah satu acara pasar malam yang diadain mahasiswa UNSW, gue berkesempatan untuk manggung, nari dan nyanyi. Gue nari Randai dari Sumatera Barat bersama lima teman nari lainnya. Banyak orang yang gak tahu sama tarian ini dan rasanya senang banget bisa mengenalkan salah satu tarian Indonesia terkeren menurut gue ke khalayak publik.

Tanpa jeda setelah penampilan tari Randai, gue langsung lari ke belakang panggung dan ganti baju karena selanjutnya gue nyanyi sama Snarki Mangki, sebuah band dengan musikalitas tinggi luar biasa, yang terdiri dari delapan anak-anak Indo plus satu Jepang.

Dalam keadaan masih setengah ngos-ngosan dan tenggorokan kering sehabis nari - karena narinya ada yang sambil nyanyi - , gue lari keatas panggung. 

"Gile cepet juga lo ganti baju."
Super instan parah.

Hal yang menurut gue agak aneh adalah gue sama sekali gak demam panggung. Asik aja. Dan secara udah lama gak manggung, gue tentunya tidak mungkin untuk tidak petakilan diatas panggung. Itu aja udah gue tahan-tahan karena takut ngos-ngosan dan heboh sendiri. Itu adalah 15 menit yang sangat menyenangkan. Penontonnya seru. 

Ada perasaan yang sulit untuk digambarkan ketika lo tampil di atas panggung melakukan hal yang paling lo cintai. Turun dari panggung lo akan tetap merasakan that vibe. Itu yang gue kangen dari manggung.

Next one please?

No comments:

Post a Comment