Seru-seru-seru. Ikut tur dengan Kak Busuk and friends. Ada Ka Priska, Ka Hanny dengan pacarnya dari Denmark, Martin. Diving and sight-seeing tour. Menuju ujung Bali, yaitu Karangasem.
Diving di Tulamben. Tulamben is famous for the wreck of US Army transport, Liberty ship in 1943. Ini kali pertama gue diving. Cuma dikasih penjelasan nan singkat, langsung disuruh nyebur ke laut bayangin. Percobaan pertama cuma nyemplungin kepala di air biar paham cara napasnya yang harus pake mulut. Agak panik tapi oke, (mencoba) paham. Setelah itu didampingin Bli Ketut, dive instructornya, dibawa makin ke dalam. Dipencet tombol ini-itu yang gue gak paham tiba-tiba gue udah sekitar 2 meter di bawah laut. Awalnya santai lama-lama beneran panik, berasa sesek napes. Gue minta naik. Udah ngambang di permukaan laut rasanya lega banget. Disuruh tenang. Akhirnya dibawa perlahan kembali ke bawah. Semakin dalam ditemani air biru super jernih dan puluhan diver. Kiri, kanan, depan, belakang cuma ada air sama pasir. Dengan bimbingan Bli Ketut, menjelajahi kedalaman laut hingga 14 meter, tiba-tiba di depan mata gue ada kapal karam segede gaban dengan karang warna-warni yang udah nempel di badan-badan kapal serta ikan kecil warna-warni yang imut-imut. Saat itu komen gue cuma,"Ih lucu..". Menyelam sana-sini, berganti lokasi dan gue langsung," WOW". Entah itu ikan apa, jenis apa, tapi ikannya gede banget ada kali 2 meter dan jumlahnya banyak banget banget. Belum lagi jenis ikan lain yang ada di sekitarnya dengan warna dan ukuran yang beragam. Gue nganga-senganga-nganga-nya. It's beyond beautiful. Sayang gue gak punya kamera under-water, rasanya pengen gue abadiin apa yang gue lihat di bawah laut.
It's my very first time diving and its successfully took my memory of the wonderful view of Indonesia's depth-sea view. Wanting more actually.
Setelah berbasah-basahan dan ternganga-ngangaan di Tulamben, kita menuju Tirta Gangga. Tirta Gangga is a water palace for the Kingdom of Karangasem back then. Cantik banget tempatnya.
Gak berlama-lama di Tirta Gangga, kita lanjut ke Taman Ujung. And once again, it's beautiful also. Kalau Tirta Gangga adalah tempat mandi barengnya para raja, ratu, permaisuri, sohib, sobat, dan besfrennya; nah Taman Ujung adalah tempat tinggalnya. Bagus sekali. Apalagi kita dateng kesana sekitar jam 5, jadi cahaya senjanya pas banget.
Karena areanya luas, banyak warga lokal yang santai-santai, olahraga, bahkan pacaran. Kalo kata Kak Busuk, ini Senayan-nya Karangasem. Lihat ke kanan ada yang lagi peregangan dan dengan cacatnya diikutin gayanya sama Kak Busuk. Lihat ke kiri ada AGK (anak Gaul Karangasem) lagi santai sore sambil pasang lagu Tokyo Drift lewat hape, gaul gelaaaa. Lihat ke belakang ada ibu-bapak umur 40an, lagi memadu kasih di pinggir danau, ibunya bersender di dada bapaknya sambil si bapak ngelus-ngelus pala ibunya. Mesra sekali ya. Kata Kak Busuk,"Jorokin aja." -___-
Setelah itu kita pulang. Dan karena menjelang 17 Agustusan, banyak acara dimana-mana jadi agak bikin jalan tersendat. Nampaknya lomba gerak jalan hits banget nih di Bali. Bapak-bapaknya bersemangat dan penuh stamina. Mereka jalan dan teriak yel-yel. Rasanya gue sama Mondang pengen buka kaca terus tereak,”Semangat!!!!!”
Hari ke-4 sangat menyenangkan dan penuh kenangan. Azek
Masih ada 4 hari lagi lohhh. Thanks Kak Hanny for the full-team photo :)
No comments:
Post a Comment